Kegemaran SBY Dikritik
JAKARTA, Politisi Partai Golkar M.
Misbakhun mengkritik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono
karena dianggap gemar memberikan saran kepada pemerintah.
Menurut Misbakhun, SBY terkesan seperti figur yang sulit melepaskan
kekuasaan setelah tidak lagi menjadi Presiden RI. Misbakhun mengaku
selalu mendapati saran-saran SBY di media massa, dalam orasi politik,
atau "kicauan" di media sosial. Bagi dia, tindakan SBY itu sangat
berlebihan.
"Saya kaget melihat aktifnya SBY mencoba mengarahkan pemerintahan ini. Saya melihat SBY sedang mengalami gejala post power syndrome, merasa dirinya masih Presiden," kata Misbakhun, dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (31/8/2015).
Anggota
Komisi XI DPR RI itu menuturkan, SBY memang memiliki hak untuk
menyampaikan pendapat atau memberikan saran kepada pemerintah. Akan
tetapi, akan lebih tepat jika SBY, selaku mantan Presiden dan ketua umum
partai politik dapat memanfaatkan Fraksi Partai Demokrat di DPR RI
sebagai instrumen menyampaikan masukan kepada pemerintah.
Misbakhun
tidak sepakat jika SBY merasa perlu membantu pemerintah hanya karena
merasa berpengalaman menjadi Presiden. Menurut Misbakhun hal itu justru
tidak etis dan justru memunculkan kesan adanya tujuan politik.
"Atau ada masalah lain, disorientasi politik karena gagal menentukan sikap politik sebagai ketua umum partai," ujarnya.
Anggota
Badan Legislasi DPR RI itu melanjutkan, beberapa masalah yang dihadapi
pemerintah saat ini merupakan warisan dari pemerintahan SBY. Oleh karena
itu, Misbakhun berharap SBY menyadari hal tersebut.
"Pemerintahan SBY juga punya banyak masalah, jangan cuci tangan seperti ini," ucap Misbakhun.
Beberapa hari lalu, SBY secara terbuka memberikan saran untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo
terkait ancaman krisis ekonomi di Indonesia. SBY menyarankan agar
pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi, menstabilkan harga kebutuhan
pokok, menghentikan pengurasan pajak melalui pemberian insentif, menjaga
nilai tukar rupiah, cermat memanfaatkan ruang fiskal, dan menjaga
kepercayaan publik.
Ketua Umum Partai Demokrat itu mengakui bahwa
seluruh saran yang diberikan untuk pemerintah saat ini adalah
berdasarkan pengalamannya menjadi Presiden. SBY mengklaim bahwa dampak
krisis 2008 berhasil diredam karena dirinya selaku Presiden RI saat itu
tidak telat menyiapkan sejumlah langkah antisipasi.
No comments:
Post a Comment